Kamis, 02 Mei 2013

Apa Itu Bayi Tabung?


Bayi tabung merupakan  istilah yang diberikan untuk proses “pembuatan” bayi melalui teknik fertilisasi in vitro (in vitro fertilization atau ivf). Lazimnya, fertilisasi terjadi di saluran reproduksi wanita (dikenal dengan istilah fertilisasi in vivo). Akan tetapi, kini berkat kemajuan teknologi, sperma dan ovum bisa dipertemukan di lab dan kemudian terjadi penggabungan atau fertilisasi (fertilisasi in vitro).

Teknologi ivf digunakan dengan target para pasangan  yang kesulitan mendapatkan keturunan, hingga wanita single yang ingin memiliki anak dengan kualifikasi tertentu. Selain itu, ada juga beberapa orang yang menjalankan program bayi tabung dengan cara meminta donor sperma dari publik figur yang dianggap memiliki kualitas yang didambakan.
 
Secara Singkat, proses bayi tabung sendiri adalah sebagai berikut:
  1. Mengambil ovum wanita
  2. Mendapatkan sperma laki-laki
  3. Fertilisasi sperma dan ovum di laboratorium
  4. Seleksi terhadap embrio hasil fertilisasi. Misalnya seleksi terhadap penyakit keturunan hemofilia dan albino.
Pada proses seleksi ini nasib embrio bermacam-macam tergantung dari “kualitasnya”. Embrio yg dipastikan sehat akan mengalami 4 kemungkinan nasib; 
  1. Ditanam di rahim ibu menjadi bayi idaman
  2. Didonorkan ke pasangan infertil lain
  3. Disimpan untuk ditanam dengan cara dibekukan 
  4. Disumbangkan untuk kepentingan riset.

Sedangkan embrio sakit akan mengalami 2 kemungkinan nasib sebagai berikut; 
  1. Dibuang
  2. dan disumbangkan untuk kepentingan peneliti.

Disinilah letak titik inti kontroversi ivf. Bagi para penentang ivf, perlakuan terhadap embrio yang merupakan calon manusia tersebut sungguh sangat tidak bisa dibenarkan. Sementara bagi yang pro terhadap ivf, sah-sah saja memperlakukan embrio sedemikian rupa. Toh cuma hasil fusi sperma dan ovum yg belum memiliki kesadaran. Sama sekali belum bisa dianggap sebagai manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar