Secara alamiah biasanya seorang wanita akan
memproduksi sebuah sel telur yang matang setiap bulan dan akan dikeluarkan dari
indung telur pada saat ovulasi lalu ditranportasi kesaluran tuba (tuba
fallopian). Didalam saluran tuba inilah sel telur akan dibuahi oleh sperma. Sel
telur yang terbuahi akan berkembang menjadi embrio dan selanjutnya memasuki
rahim dan melekat serta bertumbuh disana.
Pada program bayitabung sejumlah sel telur
ditumbuhkan dengan memberikan obat hormon lalu diambil langsung dari dalam
indung telur sebelum ovulasi dan selanjutnya dibuahi dengan sperma didalam
laboratorium. Sel telur yang terbuahi dikembangkan didalam inkubator
dilaboratorium selama 3 atau 5 hari menjadi embrio. Embrio yang terjadi lalu
dipindahkan kedalam rahim melalui serviks.
Berikut
10 tahapan dalam proses pembuatan bayitabung:
1. Seleksi pasien. Apakah Anda dan suami layak mengikuti program bayi tabung. Bila layak, baru
bisa masuk dan mengikuti program bayi tabung.
2. Stimulasi atau merangsang indung telur untuk memastikan banyaknya sel telur. Secara
alami, sel telur hanya satu. namun untuk bayi tabung, perlu lebih dari sati sel telur untuk memperoleh
embrio.
3. Pemantauan pertumbuhan folikel (cairan berisi sel telur di indung telur)
melalui ultrasonografi. Tujuannya, melihat apakah sel telur sudah cukup metang
untuk ‘dipanen.’
4. Mematangkan sel telur dengan menyuntikkan obat agar siap
‘dipanen.’
5. Pengambilan sel telur, kemudian diproses di laboraturium.
6. Pengambilan sperma suami (pada hari yang sama). Jika tidak ada
masalah, pengambilan dilakukan lewat masturbasi. Jika bersamalah, pengambilan
sprema langsung dari buah zakar melalu operasi.
7. Pembuahan atau (fertilisasi) di dalam media kultur di laboraturium.
hasilnya embrio.
8. Transfer embrio kembali ke dalam rahim agar terjadi kehamilan, setelah embrio
terbentuk.
9. Penunjang fase luteal untuk mempertahankan dinding rahim. Dokter
emberi obat untuk mempertahankan dinding rahim ibu agar terjadi kehamilan.
10.Terakhir, proses simpan beku embrio. Jika ada embrio lebih, bisa disimpan untuk kehamilan selanjutnya.
Tingkat keberhasilan bayitabung umumnya sekitar
30-40 persen, demikianlah harapan banyak peserta program bayitabung. Yang harus
dipahami, itu adalah tingkat kesuksesan rata-rata dari semua peserta bayitabung,
apapun problem infertilitas mereka.