Istilah bayi tabung
sudah tidak asing lagi bagi kita. Sudah sering kita mendengar berita tentang
kelahiran bayi yang berasal dari proses bayi tabung, ada yang sampai kembar 4,
bahkan lebih. Lalu, apa sebenarnya bayi tabung itu? Bagaimana proses “pembuatan”
bayi tabung itu? Apakah bayi itu benar-benar tumbuh di dalam tabung? Berikut ini
penjelasannya.
Proses bayi tabung
sebenarnya adalah pengembangan dari inseminasi buatan, yaitu pembuahan sel
telur oleh sperma yang terjadi di luar Rahim. Istilah medisnya adalah in vitro vertillization
(IVF) yang artinya adalah pembuatan di dalam gelas/tabung. Sebenarnya, proses
ini tidak benar-benar terjadi di dalam tabung.
Sel telur yang
berhasil diambil, lalu diletakan dalam inkubator yang memiliki suhu mirip
dengan Rahim. Setelah itu, dilakukan proses pengambilan sperma. Untuk IVF ini,
dibutuhkan jumlah sperma yang banyak, yaitu sekitar 50.000 hingga 100.000
sperma. Setelah siap, sperma dan sel telur ini diletakkan dalam satu wadah yang
sama dan dibiarkan hingga sperma itu bisa membuahi sel telur.
Jika telah berhasil,
ditandai dengan terjadinya pembelahan dan terdapat dua inti sel baru dan
berkembang menjadi embrio, maka embrio akan diambil dan ditanamkan kembali ke
dalam Rahim, biasanya, maksimal empat embrio yng bisa ditanamkan kedalam Rahim.
Dua minggu setelah penanaman embrio, akan dilakukan tes hormone Beta HCG dan
urine untuk memastikan apakah terjadi kehamilan atau tidak
Beberapa yang harus Anda lakukan ketika
melakukan proses bayi tabung adalah dengan mempertimbangkan hal berikut :
- Anda sudah sangat yakin untuk melakukannya sehingga memperlancar proses bayi tabung yang akan dilakukan.
- Menjaga kesehatan tubuh agar ketika sperma disuntikkan bisa mengontrol hormone sesuai yang diinginkan dan akan berlangsung selama kurang lebih 3 minggu.
- Persiapan secara fisik dan mental ketika proses pengeluaran sel telur dari rahim serta proses penyeleksiannya agar bisa mendapatkan sel telur terbaik untuk bakal proses bayi tabung.
- Persiapan untuk proses injeksi sel telur ke dalam rahim setelah sel telur tersebut dibuahi dengan menggunakan proses in virro fertilization.
- Setelah selesai proses injeksi, pihak wanita kembali bersiap mendapatkan suntikan hormon untuk penguatan sel telur selama 17 hari.
- Persiapan mental apakah proses yang dilakukan membuahkan hasil atau tidak. Jika tidak berhasil maka akan melalui tahapan-tahapan awal kembali.
Beberapa tahapan pada proses bayi tabung
adalah melalui tiga tahapan berikut :
- Persiapan Petik Ovum (Per-Uvu) dimana proses ini menjadi dua bagian yaitu fase down regulation dan terapi stimulasi. Fase down regulation adalah proses menciptakan keadaan agar indung telur siap menerima terapi stimulasi yang berlangsung antara 2 minggu hingga satu bulan. Setelah itu dilakukan terapi simulasi untuk merangsang pertumbuhan folikel pada indung telur yang paling siap dan matang ketika tiba operasi petik ovum.
- Tahap kedua adalah operasi petik ovum/Ovum Pick-Up (OPU) untuk mendapatkan indung telur paling matang yang siap dijadikan proses awal bayi tabung.
- Tahap ketiga adalah tahap yang meliputi dua fase, yaitu transfer embrio dan terapi obat penunjang kehamilan. Fase transfer embrio adalah proses memasukkan dua atau maksimum tiga embrio yang sudah terseleksi ke dalam rahim. Kemudian lanjut dengan terapi obat penunjang kehamilan untuk mempersiapkan rahim bisa membuat embrio bisa berkembang normal.
Secara umum
proses bayi tabung terdiri dari 8 tahap:
- Pemeriksaan USG, hormon, saluran telur, dan sperma.
- Penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur.
- Penyuntikan obat penekan hormon.
- Pengambilan sel telur.
- Pembuahan.
- Pengembangan embrio.
- Penanaman embrio.
- Menunggu hasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar